Pedoman Perilaku Pekerja Tambang

Pedoman Perilaku Pekerja Tambang - Tujuan dari pedoman pelatihan ini adalah untuk memberikan berbagai keterampilan, pengetahuan dan pelatihan bagi operator untuk meningkatkan kompetensi dengan perilaku kerja yang aman.

Panduan Pelatihan ini didasarkan pada prinsip-prinsip yang aman dan terbaik dari sistem operational pertambangan. Panduan training ini menggunakan standar minimum dan perilaku untuk semua tingkat operator baik fresh maupun experience.

Pelatihan diawali dengan materi pedoman perilaku kerja operator dan harus lulus asesmen sebelum mengikuti materi lanjutan. Selanjutnya setiap peserta pelatihan diharapkan mendapatkan pengalaman yang cukup di bawah bimbingan dan pengajaran instruktur untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Ujian teori harus diselesaikan terlebih dahulu, sebelum ujian praktek.

Sertifikat kompetensi akan dikeluarkan setelah selesainya paket pelatihan dan peserta dinyatakan lulus yang ditetapkan oleh Operational Training & Services. Untuk dinyatakan kompeten, peserta pelatihan harus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat menyelesaikan (lulus) ujian teori maupun praktek.

Kualifikasi Operator
Operator harus memiliki minimum kualifikasi sebagai berikut :
  1. Telah mengikuti training dengan standar yang ditetapkan dan benar-benar memahami pengoperasian kendaraan/unit. Operator harus mengetahui dan memahami fungsi berbagai peralatan, komponen dan kontrol dari unit tersebut.
  2. Memahami dan mengerti batasan, peran, dan tugas dari operator.
  3. Telah menyelesaikan induksi.
  4. Memiliki SIMPER.
  5. Sebelum melakukan operasi apapun di site, operator harus memiliki tanggung jawab untuk memahami tentang aturan, prosedur, kebijakan, standar dan peraturan yang berlaku di area kerjanya.
Poin-poin penting yang harus dipahami dan dipatuhi peserta training, baik operator baru maupun operator yang sudah berpengalaman adalah sebagai berikut :
  • Prosedur site yang tetap.
  • Safety practice dan site standards
  • Kepedulian terhadap bahaya.
  • Mengoperasikan unit di semua kondisi area di site, termasuk kondisi berbahaya.
  • Informasi dasar dari bagian unit, komponen, control panel, desain unit, titik berat
  • gravitasi, kapasitas, stabilitas, kemampuan, dan batasan unit.
  • Lokasi dan fungsi panel control.
  • Service, maintenance, dan prosedur pelaporan.
  • Kebiasaan-kebiasaan (perilaku) yang harus dihindari operator.

DISKRIPSI PEKERJAAN OPERATOR

Peran Operator

Melaksanakan kegiatan operasional yang meliputi instruksi kerja, prosedur pengoperasian unit, dan standar keselamatan serta pemeliharaan unit selama operasi untuk mencapai produktifitas yang maksimal dan efisiensi kerja yang tinggi. Operator bertanggung jawab kepada atasan (Group Leader Superior).

Rincian Aktifitas Operator
  1. Setiap hari kerja harus tiba di tempat kerja dan memulai atau mengakhiri pekerjaannya tepat waktu ditunjukan dengan absensi yang dilakukan sesuai aturan perusahaan.
  2. Mengenali daerah kerja, memahami rencana kerja dan spesifikasi pekerjaan dengan baik serta melaksanakan instruksi kerja dengan melakukan P2H, mengoperasikan unit berdasarkan surat ijin operasi dan mengupayakan tercapainya produktivitas alat serta efisien kerja yang tinggi sesuai standar Perusahaan
  3. Mengutamakan K3LH dan menjaga perlengkapan pendukung selalu siap pakai (terpelihara dengan baik) sesuai dengan standar Perusahaan.
  4. Melaporkan kepada atasan (Group Leader Superior) bila terjadi kerusakan, kehilangan dan gangguan unit serta memberikan green card apabila menemukan situasi, peralatan/ perlengkapan, orang atau sesuatu yang membahayakan.
  5. Mentaati waktu periodic services dan memberikan laporan kepada atasan (Group Leader Superior) terkait kondisi unit yang abnormal serta mentaati schedule refueling dalam memastikan jumlah pengisian bahan bakar ke unit sesuai ketentuan perusahaan.
  6. Segera melaporkan secara terperinci kecelakaan / insiden yang terjadi kepada atasan (Group Leader Superior) pada kesempatan pertama dan memberikan keterangan yang benar/jujur pada saat investigasi.
  7. Mentaati peraturan penggunaan radio komunikasi dan menggunakannya secara efektif.
  8. Melaksanakan pengisian Time sheet dengan jelas, benar, lengkap dan ditanda tangani oleh atasan (Group Leader Superior) atau pengawas yang berwenang.
  9. Pada saat stand by siap sedia mengerjakan tugas lain yang diberikan atasan (Group Leader Superior) terkait bidang pekerjaannya.
  10. Bersedia bekerja lembur pada hari kerja maupun hari libur apabila ada pekerjaan yang mendesak. Pekerjaan lembur pada dasarnya dilaksanakan secara sukarela dan disepakati oleh atasan langsung (Group Leader Superior)
Tanggung Jawab Operator
  1. Mengimplementasikan Nilai Inti sebagai budaya perusahaan dalam setiap perilaku kerja.
  2. Menjaga kesehatan pribadi dan keselamatan yang menjadi tanggung jawabnya.
  3. Memastikan 4 langkah keselamatan telah diobservasi dan siap untuk melaksanakan pekerjaan tanpa resiko terjadi kecelakan kerja sesuai implementasi Aturan Perusahaan
  4. Melaksanakan instruksi kerja dari atasan atau Group Leader Superior dengan baik sesuai deskripsi tugas dan standar Perusahaan.
  5. Melaksanakan P2H, mengoperasikan unit sesuai ijin operasi dan menjaga aset perusahaan yang dipercayakan dengan baik.
  6. Bekerja penuh semangat, disiplin ( wajib absen, tidak mangkir, ijin sakit dan ijin lain diluar ketentuan PKB), aman dan berusaha mencapai target produktivitas yang telah ditetapkan.
  7. Meningkatkan kompetensi dengan menambah jumlah HM, penguasaan keahlian mengoperasikan alat berat (versatility) dan pengetahuan terkait bidang pekerjaan.
  8. Mentaati peraturan-peraturan yang ada di perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
  9. Melaporkan hasil kerja dalam time sheet dengan baik sesuai prosedur yang berlaku.
  10. Menjaga komunikasi yang baik di setiap waktu dan di semua area kerja
  11. Memperlakukan semua orang dengan saling menghormati
  12. Menggunakan semua tool yang ada untuk mengontrol bahaya yang ada.
Penilaian Resiko Kerja (Risk Management)

Operator harus melakukan penilaian risiko di mana mereka bekerja dan secara aktif terlibat dalam mengurangi bahaya di tempat kerja. Sikap yang harus dilakukan operator untuk mengarah ke zero insident :
  1. Menerapkan prosedur kerja di malam hari dan pandangan terbatas
  2. Menerapkan prosedur pelaporan kejadian
  3. Mengamati ergonomi posisi duduk dan aturan pemakaian seat belt
  4. Mengamati tanda bahaya
  5. Menerapkan prosedur overtaking
  6. Menjaga perhatian dari blind spot atau hal-hal yang menghalangi pandangan ketika mengemudi
  7. Menjaga perhatian terhadap operator lain dan unit lain
  8. Menjaga komunikasi dengan rekan kerja
  9. Menjaga kebersihan
  10. Memeriksa stabilitas tanah (retakan)
Kepedulian terhadap Fatigue

Jika saat mengoperasikan unit, anda susah berkonsentrasi, susah menjaga mata
tetap terbuka, sering menguap, dan kehilangan focus atau sering berbuat salah dan tidak
normal, maka hentikan unit pada posisi yang aman dan segera hubungi GL.

        Belum ada Komentar untuk "Pedoman Perilaku Pekerja Tambang"

        Posting Komentar

        Iklan Atas Artikel

        Iklan Tengah Artikel 1

        Iklan Tengah Artikel 2

        Iklan Bawah Artikel